Assalamu'alaikum Wr. Wb... Dipenghujung semester dua kelas sebelas
SMa ini saya akan bagikan sedikit artikel tentang praktikum uji zat
makanan yang saya lakukan pada semester ini... Dalam laporan kalai ini
saya bermaksud memberi tahu kandungan gizi dari beberapa zat makanan
sekaligus cara mengetahuinya... So, Lets Check It Out....
I.
TUJUAN
1. Mengetahui
kandungan amilum pada berbagai zat makanan
2. Mengetahui
kandungan protein pada berbagai zat makanan
3. Mengetahui
kandungan lemak pada berbagai zat makanan
4. Mengetahui
kandungan glukosa pada berbagai zat makanan
5. Mengetahui
kandungan vitamin C pada berbagai buah-buahan
II.
DASAR TEORI
Karbohidrat disusun
oleh unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat dihasilkan
dari sintesis senyawa anorganik yang menjadi senyawa organik oleh tumbuhan atau
makhluk hidup berklorofil.Jadi, umumnya karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan. Berdasarkan gugusan gula
penyusunnya karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida.
a.
Monosakarida
Monosakarida
merupakan karbohidrat yang tersusun dari satu gugusan gula atau satu molekul
gula. Monosakarida memiliki ciri, yaitu mudah larut dalam air dan jika dimakan
rasanya manis, contohnya glukosa, fruktosa, galaktosa dan manosa. Glukosa dapat
ditemukan dalam sayuran, sedangkan fruktosa banyak ditemukan dalam buah-buahan.
b.
Disakarida
Disakarida
merupakan karbohidrat yang disusun dari dua gugugs gula atau dua molekul gula.
Contoh disakarida adalah maltosa, laktosa, dan sukrosa. Maltosa (gula emping)
disusun oleh glukosa dan glukosa. Laktosa (gula susu) yang disusun oleh
galaktosa dan glukosa.Sukrosa (gula tebu) yang disusun oleh sukrosa dan
galaktosa. Sukrosa dalam kehidupan sehari-hari ditemukan dalam gula pasir.
Selain itu, sukrosa dapat ditemukan dalam tebu, gula bit, dan madu.
c.
Polisakarida
Polisakarida
merupakan karbohidrat yang disusun lebih dari tiga atau banyak gugusan gula.
Polisakarida memiliki ciri, yaitu tidak terasa manis, tidak dapat larut dalam
air, tetapi larut dalam koloid, dan tidak dapat melewati membran semipermiabel.
Contoh polisakarida yaitu, amilum atau pati ( zat tepung ), selulosa, dan
glikogen. Pati (amilum) dapat ditemukan di ubi jalar, singkong, atau
biji-bijian. Glikogen banyak ditemukan di dalam hati hewan dan jamur. Adapun
selulosa banyak terdapat di dinding sel tumbuhan.
Karbohidrat
dapat ditemukan di berbagai bahan makanan, diantaranya jagung,beras, sagu,
umbi-umbian dan biji-bijian. Fungi dari karbohidrat antara lain :
a. Sebagai
sumber energy.
b. Proses
metabolism tubuh.
c. Menjaga
keseimbangan asam dan basa.
d. Sebagai
pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ.
(
Paket Biologi, hal. 176-177 )
Protein
merupakan molekul yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O, dan N. kadang unsur S
dan P juga terkandung dalam protein. Protein dibentuk oleh asam amino yang
membentuk rantai kompleks. Protein bagi tubuh dapat diperoleh dari tumbuhan dan
hewan. Berdasarkan sumbernya, protein dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Protein hewani
Adalah
protein yang berasal dari hewan, misalnya ikan, daging, susu, dan telur
b.
Protein nabati
Adalah
protein yang berasal dari tumuhan, misalnya padi-padian, kacang-kacangan, dan
sayuran.
Fungsi
dari protein bagi tubuh yaitu :
a. Membantu
pertumbuhan.
b. Perbaikan
dan pembentukan sel baru mengganti sel rusak.
c. Berperan
dalam sintesis hormone, enzim, antibody, dan kromosom.
d. Keseimbangan
cairan tubuh , asam dan basa.
e. Menetralkan
racun di dalam tubuh.
f. Sebagai
sumber energy.
(
Paket Biologi, hal. 179 – 180 )
Lemak memiliki
kandungan energy lebih besar dibandingkan karbohidrat. Molekul lemak tersusun
dari unsure C, H, O, dan P serta N. lemak mempunyai sifat tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organic ( kloroform, eter, dan minyak tanah ).
Adapun asam lemak dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh.
Lemak bagi tubuh dapat
diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Berdasarkan sumbernya lemak dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
a.
Lemak nabati
Lemak
nabati adalah lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Lemak ini biasanya
mengandung asam lemak tidak jenuh kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati
antara lain minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung,
margarine, dan kacang-kacangan.
b.
Lemak hewani
Lemak
hewani adalah lemak yang berasal dari hewan. Lemak ini mengandung asam lemak
jenuh, kecuali ikan dan kerang. Contoh lemak hewani antara lain mentega, susu,
keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi
lemak bagi tubuh, antara lain :
a.
Sebagai pelarut vitamin
A, D, E, K.
b.
Sebagai sumber energy.
c.
Melindungi atau
bantalan tubuh dari gangguan fisik.
d.
Penyedap makanan.
e.
Penahan rasa lapar.
(
Paket Biologi, hal 178-179 )
Di dalam tubuh,
lemak merupakan sumber tenaga selain karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai
cadangan makanan. Jika persediaan karbohidrat di dalam tubuh habis maka lemak
digunakan sebagai penggantinya. Berdasarkan sumbernya, lemak dibagi menjadi
dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
(LKS Biologi, hal 48)
Glukosa
adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18) adalah heksosa monosakarida yang mengandung
enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil
untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat
pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya,
yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Amilum
adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar
tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amilum merupakan
suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum
dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari
produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang
permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman
menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80%
bahan kering umbi kentang. Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang
kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %)
dan sisanya amilopektin.
Secara umum, amilum terdiri dari
20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air
(amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama mineral menghasilkan glukosa
sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Bentuk sederhana amilum adalah
glukosa dan rumus struktur glukosa adalah C6H11O6 dan
rumus bangun dari α- D- glukosa. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan
menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan
dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan
oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada
makanan kita oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β –
maltosa.
Amilum juga disebut dengan pati.
Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya
endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ; umbi akar
Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan
rhizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta
arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut). Tanaman dengan
kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung (Zea mays),
Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela
rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot utilissima).
Vitamin
merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Vitamun berperan sebagai zat pengatur
yang menjaga keseimbangan tubuh, pertumbuhan dan kesehatan. Pada umumnya
vitamin tidak dapat disintesis dalam tubuh, sehingga harus diperoleh dari
makanan. Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi :
a.
Vitamin larut dalam air
·
Vitamin B = Daging, susu, ikan, telur, hati, sayuran, dan
kacang-kacangan.
·
Vitamin C = Jeruk, tomat, pepaya, semangka, dan sayuran
hijau.
b.
Vitamin larut dalam
lemak
·
Vitamin A = Minyak ikan, telur, susu, dan buah-uahan
berwarna merah / kuning.
·
Vitamin D = Minyak ikan, telur, susu, dan mentega.
·
Vitamin E = Kuning telur, susu, tauge, dan sayuran hijau.
·
Vitamin K = Kunig telur, daging, susu, dan sayuran hijau.
Vitamin
memiliki sifat mudah rusak jika mengalami pemanasan yang berlebihan ataupun
saat diolah.
( Paket Biologi,
hal 182-183 )
III.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
:
1. Pallet
2. Pipet
3. Tabung
reaksi
4. Lumpang
porselain
5. Sendok
6. Lidi
7. Kertas
buram
8. Bunsen
B. Bahan
:
1. Tahu 12. Sari tomat
2. Tempe 13. Sari jeruk
3. Nasi 14. Sari semangka
4. Bengkuang 15. Sari pepaya
5. Daun
bayam 16. Gula murni
6. Pisang 17. Amilum murni
7. Pepaya 18. Vitamin C 50 mg
8. Tepung 19. Larutan benedict
9. Putih
telur 20. Amilum iodida
10. Minyak
goreng 21. Larutan biuret
11. Sari
belimbing 22. Larutan lugol
IV.
CARA KERJA
A. Uji
Amilum
1.
Mencuci pallet dan
mengeringkan dengan tisu
2.
Menaruh masing-masing
bahan makanan pada pallet, lalu menempelkan label kecil bertuliskan nama setiap
bahan makanan di pallet
3.
Meneteskan larutan
lugol masing-masing 3 tetes pada setiap bahan makanan lalu mengaduk menggunakan
lidi
4.
Mencatat perubahan
warna yang terjadi. Jika warna berubah, menjadi biru tua berarti makanan
tersebut mengandung amilum atau karbohidrat.
B. Uji
Protein
1.
Mencuci pallet lalu
mengeringkannya
2.
Menaruh sampel bahan
makanan pada pallet. Menempelkan label kecil bertuliskan nama bahan makanan
3.
Meneteskan reagen
biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing makanan lalu mengaduknya
4.
Mengamati perubahan
warna yang terjadi pada masing-masing sampel bahan makanan
5.
Mencatat perubahan
warna yang terjadi. Jika mengalami perubahan warna menjdai ungu, berarti bahan
makanan tersebut mengandung protein.
C. Uji
Lemak
1.
Membuat kotak-kotak
pada kertas buram dengan menggunakan bolpoin dan penggaris sebanyak jenis
makanan yang akan diuji. Menuliskan nama setiap bahan makanan
2.
Mengoleskan sampel
bahan makanan pada kertas buram
3.
Menunggu kertas buram
tersebut hingga kering. Mengamati adanya noda transparan pada kertas buram.
Jika pada kertas buram terdeteksi noda transparan, maka zat makanan mengandung
lemak.
D. Uji
Glukosa
1.
Mencuci tabung reaksi
dan mengeringkannya
2.
Menaruh masing-masing
bahan makanan pada lumpang porselain dan menghancurkannya lalu memberi air
3.
Memasukkan
masing-masing bahan makanan pada tabung reaksi pyrex dan meneteskan benedict
sebanyak 5 tetes
4.
Menempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada tabung reaksi pyrex
5.
Mengaduknya dengan
menggunakan lidi
6.
Menjepit tabung reaksi
pyrex dengan menggunakan capit pyrex
7.
Membakar tabung reaksi
pyrex yang telah disiapkan diatas bunsen sampai warnanya berubah
8.
Mengamati perubahan
warna setelah dibakar.
E. Uji
Vitamin C
1.
Membuat larutan iodida
dengan mencampurkan 25 ml aquades dengan 1 ml tepung kanji lalu mengaduknya
2.
Menambahkan larutan
lugol sebanyak 2 tetes lalu mengaduknya
3.
Meneteskan sebanyak 1
ml larutan amilum iodida pada tabung reaksi sebanyak zat makanan yang diuji
4.
Membuat larutan vitamin
C dengan mencampurkan 50 mg vitamin C dengan 50 ml aquades
5.
Meneteskan larutan
vitamin C pada tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida hingga warna
biru larutan amilum iodida hilang, sambil menghitung jumlah tetesannya
6.
Mengulangi langkah
nomor 5 pada setiap sari buah
7.
Mencatat banyaknya
tetes setiap sari buah yang dibutuhkan untuk menghilangkan warna biru larutan
amilum iodida
8.
Menghitung kadar
vitamin C yang terkandung dalam setiap sari buah dengan rumus yang telah
ditentukan.
V.
DATA HASIL PENGAMATAN
A. Uji
Amilum
No.
|
Jenis Zat Makanan
|
Warna Awal
|
Warna Akhir
|
Grade
|
1.
|
Amilum murni
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
+ + + +
|
2.
|
Nasi
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
+ + + +
|
3.
|
Tempe
|
Putih kekuningan
|
Biru agak jingga
|
+
|
4.
|
Bayam
|
Hijau
|
Biru
|
+ + +
|
5.
|
Pisang
|
Kuning
|
Biru kehitaman
|
+ + + +
|
6.
|
Bengkuang
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
+ + + +
|
7.
|
Minyak goreng
|
Kuning
|
Jingga
|
-
|
8.
|
Tahu
|
Putih
|
Kuning
|
-
|
9.
|
Nasi dikunyah
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
+ + + +
|
10.
|
Pepaya
|
Jingga
|
Kuning kecokelatan
|
-
|
11.
|
Tepung
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
+ + + +
|
12.
|
Putih telur
|
Bening
|
Bening
|
-
|
13.
|
Gula murni
|
Putih
|
Cokelat
|
-
|
B. Uji
Protein
No.
|
Jenis Zat Makanan
|
Warna Awal
|
Warna Akhir
|
Grade
|
1.
|
Nasi
|
Putih
|
Ungu muda
|
+
|
2.
|
Bayam
|
Hijau
|
Hijau
|
-
|
3.
|
Tempe
|
Putih kekuningan
|
Ungu muda
|
+
|
4.
|
Putih telur
|
Putih (bening)
|
Ungu
|
+ + +
|
5.
|
Minyak goreng
|
Kuning
|
Ungu
|
+ + +
|
6.
|
Bengkuang
|
Putih
|
Ungu
|
+ + +
|
7.
|
Gula murni
|
Putih
|
Ungu muda
|
+ + +
|
8.
|
Pisang
|
Kuning
|
Ungu muda
|
+
|
9.
|
Tahu
|
Putih
|
Ungu muda
|
+
|
10.
|
Pepaya
|
Jingga
|
Ungu
|
+
|
11.
|
Tepung
|
Putih
|
Ungu
|
+ + +
|
12.
|
Nasi dikunyah
|
Putih
|
Ungu
|
+ + +
|
C. Uji
Lemak
No.
|
Jenis Zat Makanan
|
Noda Transparan
|
Grade
|
1.
|
Minyak goreng
|
Ada
|
+ + + +
|
2.
|
Bengkuang
|
Tidak ada
|
-
|
3.
|
Tempe
|
Ada
|
+ +
|
4.
|
Nasi dikunyah
|
Tidak ada
|
-
|
5.
|
Bayam
|
Ada
|
+ +
|
6.
|
Pisang
|
Ada
|
+ +
|
7.
|
Tahu
|
Tidak ada
|
-
|
8.
|
Tepung
|
Tidak ada
|
-
|
9.
|
Pepaya
|
Tidak ada
|
-
|
10.
|
Putih telur
|
Ada
|
+ +
|
D. Uji
Glukosa
No.
|
Jenis Zat Makanan
|
Warna Awal
|
Warna Akhir
|
Grade
|
1.
|
Tepung beras
|
Putih
|
Kuning
|
+ +
|
2.
|
Pepaya
|
Jingga
|
Merah bata
|
+ + + +
|
3.
|
Gula murni
|
Putih
|
Jingga
|
+ + +
|
4.
|
Putih telur
|
Bening
|
Hijau
|
+
|
5.
|
Tahu
|
Putih
|
Hijau
|
+
|
6.
|
Nasi dikunyah
|
Putih
|
Kuning
|
+ +
|
7.
|
Nasi
|
Putih
|
Kuning
|
+ +
|
8.
|
Tempe
|
Putih kekuningan
|
Hijau
|
+
|
9.
|
Bayam
|
Hijau
|
Hijau (tak berubah)
|
-
|
10.
|
Pisang
|
Kuning
|
Hijau
|
+
|
11.
|
Minyak goreng
|
Kuning
|
Kuning (tak berubah)
|
-
|
12.
|
Bengkuang
|
Putih
|
Hijau
|
+
|
E. Uji
Vitamin C
No.
|
Jenis Zat Makann
|
Jml Tetesan
|
Warna Awal
|
Warna Akhir
|
Kandungan
|
1.
|
Vitamin C
|
10
|
Kuning
|
Putih
|
0,5 mg
|
2.
|
Bengkuang
|
>20
|
Putih
|
Putih
|
-
|
3.
|
Semangka
|
17
|
Merah
|
Merah muda
|
0,588 mg
|
4.
|
Tomat
|
20
|
Merah
|
Merah muda
|
0,5 mg
|
5.
|
Jeruk
|
13
|
Kuning
|
Oranye
|
0,769 mg
|
6.
|
Belimbing
|
11
|
Kuning
|
Putih kekuningan
|
0,90 mg
|
7.
|
Pepaya
|
12
|
Oranye
|
Putih keoranyean
|
0,833 mg
|
8.
|
Pisang
|
21
|
Kuning
|
Putih kekuningan
|
-
|
VI.
ANALISA DATA
Dari percobaan yang
telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa pada beberapasari makanan mengalami
perubahan warna setelah ditetesi larutan lugol. Yang pertama yaitu amilum murni
yang semula berwarna putih menjadi biru kehitaman setelah ditetesi larutan
lugol. Yang kedua yaitu nasi, nasi yang semula berwarna putih berubah warna
menjadi biru kehitaman. Yang ketiga yaitu tempe yang semula berwarna putih
kekuningan berubah warna menjadi biru agak muda. Yang keempat yaitu bayam yang semula berwarna hijau
berubah warna menjadi biru. Yang kelima yaitu pisang yang semula berwarna
kuning berubah warna menjadi biru kehitaman. Yang keenam yaitu bengkuang yang
semula berwarna putih berubah warna menjadi biru kehitaman. Yang ketujuh yaitu
minyak goreng yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi jingga. Yang
kedelapan yaitu tahu yang semula berwarna putih berubah warna menjadi kuning.
Yang kesembilan yaitu nasi yang telah dikunyah yang berwarna putih berubah
warna menjadi biru kehitaman. Yang kesepuluh yaitu pepaya yang semula berwarna
jingga berubah menjadi kuning kecoklatan. Yang kesebelas yaitu tepung beras
yang semula berwarna putih berubah warna menjadi biru kehitaman. Yang
keduabelas yaitu putih telur yang semula berwarna bening tidak mengalami
perubahan warna meskipun sudah ditetesi larutan lugol. Dan yang terakhir yaitu
gula murni yang semula berwarna putih berubah warna menjadi coklat.
Kemudian
setelah mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada objek pengamatan, dapat
dianalisa pula perbedaan perubahan warna yang terjadi pada masing-masing objek
pengamatan yaitu beberapa sari makanan. Pada zat amilum murni dan beberapa sari
makanan yaitu nasi, pisang, bengkuang, nasi yang telah dikunyah,serta tepung
beras, setelah ditetesi larutan lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman.Sedangkan pada tempe berubah warna menjadi biru agak muda, dan pada
bayam berubah warna menjadi biru. Sedangkan perubahan warna pada minyak goreng,
sari tahu, sari pepaya , putih telur, dan gula murni berturut-turut yaitu jingga, kuning, kuning kecoklatan, bening,
dan coklat. Perbedaan warna yang terjadi tersebut merupakan indikator ada atau
tidaknya amilum pada zat tersebut. Zat yang mengandung amilum, setelah ditetesi
larutan lugol akan berubah warna menjadi biru. Namun, apabila perubahan warna
yang terjadi bukanlah biru, artinya zat makanan tersebut tidak mengandung
amilum. Sedangkan apabila warna biru yang muncul beragam, hal tersebut
merupakan indikator tingkat kadar amilum yang terkandung pada zat makanan tersebut. Semakin gelap
warna biru yang muncul, artinya semakin banyak pula amilum yang terkandung
dalam zat makanan tersebut. Biru kehitaman artinya mengandung sangat banyak
amilum(grade : ++++), biru artinya mengandung banyak amilum(grade : +++), biru
muda artinya mengandung sedikit amilum(grade : ++), dan biru agak muda artinya
mengandung sangat sedikit amilum(grade : +).
Berdasarkan
data hasil pengamatan dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa amilum murni,
nasi, pisang, bengkuang, dan tepung beras mengandung sangat banyak amilum
karena menghasilkan warna yang biru kehitaman setelah ditetesi larutan lugol.
Sedangkan bayam mengandung banyak amilum karena menghasilkan warna biru setelah
ditetesi larutan lugol dan tempe mengandung sangat sedikit amilum karena
menghasilkan warna biru agak muda setelah ditetesi larutan lugol. Namun minyak
goreng, tahu, pepaya, putih telur dan gula murni tidak mengandung amilum karena
warna yang dihasilkan setelah ditetesi larutan lugol bukanlah warna biru.
Dalam
kehidupan sehari-hari dapat kita temukan pula beberapa makanan lain yang
mengandung amilum. Misalnya ubi, singkong, roti, kentang, dan lain sebagainya.
PROTEIN
Dari percobaan yang
telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa pada beberapa sari makanan mengalami
perubahan warna setelah ditetesi reagen biuret sebanyak 5 tetes. Yang pertama
yaitu nasi yang semula berwarna putih
berubah warna menjadi ungu agak muda setelah ditetesi reagen biuret sebanyak 5
tetes. Yang kedua yaitu bayam yang semula berwarna hijau tidak berubah warna
meskipun telah ditetesi reagen biuret. Yang ketiga yaitu tempe yang semula
berwarna putih kekuningan berubah warna menjadi ungu agak muda. Yang keempat
yaitu putih telur yang semula berwarna bening berubah warna menjadi ungu. Yang
kelima yaitu minyak goreng yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi
ungu. Yang keenam yaitu bengkoang yang semula berwarna putih berubah warna
menjadi ungu. Yang ketujuh yaitu gula murni yang semula berwarna putih berubah
warna menjadi ungu. Yang kedelapan yaitu pisang yang semula berwarna kuning
berubah warna menjadi ungu agak muda. Yang kesembilan yaitu tahu yang semula
berwarna putih berubah warna menjadi ungu agak muda. Yang kesepuluh yaitu
pepaya yang semula berwarna jingga berubah warna menjadi ungu agak muda. Yang
kesebelas yaitu tepung beras yang semula berwarna putih berubah warna menjadi
ungu. Yang kesebelas yaitu nasi yang telah dikunyah yang semula berwarna putih
berubah warna menjadi ungu.
Kemudian setelah
mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada objek pengamatan, dapat
dianalisa pula perbedaan perubahan warna yang terjadi pada masing-masing objek
pengamatan yaitu beberapa sari makanan. Pada beberapa sari makanan yaitu sari
nasi, tempe, pisang, tahu, dan pepaya mengalami perubahan warna yang sama yaitu
menjadi ungu agak muda setelah ditetesi reagen biuret. Sedangkan pada putih
telur, minyak goreng, sari bengkoang, gula murni, sari tepung beras, dan nasi
yang telah dikunyah mengalami perubahan warna yang sama yaitu menjadi ungu
setelah ditetesi reagen biuret. Namun adapula sari makanan yang tidak mengalami perubahan warna
meskipun sudah ditetesi reagen biuret sebanyak 5 tetes, yaitu sari bayam.
Perbedaan warna yang terjadi tersebut merupakan indikator ada atau tidaknya
protein pada zat tersebut. Zat atau sari makanan yang mengandung protein akan
berubah warna menjadi ungu setelah ditetesi reagon biuret. Namun, apabila perubahan
warna yang terjadi bukanlah ungu, artinya zat makanan tersebut tidak mengandung
protein. Sedangkan apabila warna ungu yang muncul beragam, hal tersebut
merupakan indikator tingkat kadar protein yang terkandung pada zat makanan tersebut. Semakin gelap
warna ungu yang muncul, artinya semakin banyak pula protein yang terkandung
dalam zat makanan tersebut. Ungu kebiruan artinya mengandung sangat banyak
protein (grade : ++++), ungu artinya mengandung banyak protein (grade : +++),
ungu muda artinya mengandung sedikit protein (grade : ++), dan ungu agak muda
artinya mengandung sangat sedikit protein (grade : +).
Berdasarkan data
hasil pengamatan dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa nasi, tempe,
pisang, tahu, dan pepaya mengandung sangat sedikit protein karena menghasilkan
warna ungu agak muda setelah ditetesi reagen biuret. Sedangkan putih telur,
minyak goreng, bengkoang, gula murni, tepung beras dan nasi yang telah dikunyah
mengandung banyak protein karena menghasilkan warna ungu setelah ditetesi reagen
biuret. Kandungan protein pada nasi biasa berbeda dengan nasi yang telah
dikunyah. Hal tersebut disebabkan karena nasi yang telah dikunyah mengandung
air liur yang mengandung protein. Dapat disimpulkan pula bahwa bayam tidak
mengandung protein, karena setelah ditetesi reagen biuret, bayam tidak
mengalami perubahan warna menjadi ungu, sehingga warnanya tetap hijau.
Dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita temukan pula beberapa makanan lain yang mengandung
protein. Diantaranya yaitu susu, daging, keju, kedelai, dan lain sebagainya.
GLUKOSA
Dari
percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa pada beberapa sari
makanan mengalami perubahan warna setelah ditetesi benedict sebanyak 5 tetes
pada tabung reaksi kemudian dibakar. Yang pertama yaitu tepung beras yang
semula berwarna putih berubah warna menjadi warna kuning setelah ditetesi
benedict 5 tetes kemudian dibakar diatas bunzen. Yang kedua yaitu pepaya yang
semula berwarna jingga berubah warna menjadi merah bata. Yang ketiga yaitu gula
murni yang semula berwarna putih berubah warna menjadi jingga. Yang keempat
yaitu putih telur yang semula berwarna bening berubah warna menjadi hijau. Yang
kelima yaitu tahu yang semula berwarna putih berubah warna menjadi hijau. Yang
keenam yaitu nasi yang telah dikunyah yang semula berwarna putih berubah
menjadi kuning. Yang ketujuh yaitu nasi yang semula berwarna putih berubah
warna menjadi kuning. Yang kedelapan yaitu tempe yang semula berwarna putih
kekuningan berubah warna menjadi hijau. Yang kesembilann yaitu bayam yang
semula berwarna hijau tidak mengalami perubahan warna meskipun telah ditetesi
benedict kemudian dibakar. Yang kesepuluh yaitu pisang yang semula berwarna
kuning berubah warna menjadi hijau. Yang kesebelas yaitu minyak goreng yang
semula berwarna kuning tidak mengalami perubahan warna sehingga tetap kuning
meskipun sudah dibakar. Yang keduabelas yaitu bengkoang yang semula berwarna
putih berubah warna menjadi hijau.
Kemudian setelah mengamati
perubahan-perubahan yang terjadi pada objek pengamatan, dapat dianalisa pula
perbedaan perubahan warna yang terjadi pada masing-masing objek pengamatan
yaitu beberapa sari makanan. Pada beberapa sari makanan yaitu tepung beras,
nasi, dan nasi yang telah dikunyah mengalami perubahan warna yang sama yaitu
menjadi kuning setelah ditetesi benedict kemudian dibakar. Sedangkan putih
telur, tahu, taempe, pisang, serta bengkoang mengalami perubahan warna yang
sama pula yaitu menjadi hijau setelah ditetesi benedict kemudian dibakar.
Sedangkan perubahan warna pada pepaya yaitu menjadi warna jingga. Namun adapula
yang tidak mengalami perubahan warna meskipun telah ditetesi benedict kemudian
dibakar, yaitu bayam dan minyak goreng. Setelah dibakar bayam dan minyak goreng
tidak mengalami perubahan warna sehingga warnanya tetap hijau dan kuning.
Perbedaan warna yang terjadi tersebut merupakan indikator ada atau tidaknya
glukosa pada zat tersebut. Zat atau sari makanan yang mengandung glukosa akan
berubah warna menjadi hijau, hijau kekuningan, jingga, ataupun merah bata setelah ditetesi benedict kemudian dibakar.
Namun, apabila perubahan warna yang terjadi bukanlah hijau, hijau kekuningan,
jingga, ataupun merah bata, artinya zat makanan tersebut tidak mengandung
glukosa. Sedangkan perbedaan warna yang muncul tersebut merupakan indikator
tingkat kadar protein yang terkandung
pada zat makanan tersebut. Semakin gelap warna yang muncul, artinya
semakin banyak pula glukosa yang terkandung dalam zat makanan tersebut. Merah
bata artinya mengandung sangat banyak glukosa (grade : ++++), jingga artinya
mengandung banyak glukosa (grade : +++), kuning artinya mengandung sedikit
glukosa (grade : ++), dan hijau artinya
mengandung sangat sedikit glukosa (grade : +).
Berdasarkan
data hasil pengamatan dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa pepaya
mengandung sangat banyak glukosa karena menghasilkan warna merah bata setelah
ditetesi benedict kemudian dibakar. Gula murni mengandung banyak glukosa karena menghasilkan warna jingga
setelah ditetesi benedict kemudian dibakar. Tepung beras, nasi yang telah
dikunyah, dan nasi mengandung sedikit
glukosa karena menghasilkan warna kuning setelah ditetesi benedict kemudian
dibakar. Dan putih telur, tahu, tempe, pisang, bengkoang mengandung sangat
sedikit glukosa karena menghasilkan warna hijau setelah ditetesi benedict
kemudian dibakar. Namun adapula makanan yang tidak mengandung glukosa
antaralain yaitu bayam dan minyak goreng, hal tersebut dikarenakan bayam dan
minyak goreng tidak mengalami perubahan warna meskipun telah ditetesi benedict
kemudian dibakar, sehingga warnanya tetap hijau dan kuning.
Dalam
kehidupan sehari-hari dapat kita temukan pula beberapa makanan lain yang
mengandung glukosa. Diantaranya yaitu sirup,
susu, madu, minumanbersoda, roti, kue, ice cream, pudding, dan lain-lain.
LEMAK
Dari
percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada beberapa sari makanan
menghasilkan noda transparan pada kertas buram setelah dioleskan pada kertas
buram tersebut kemudian dikeringkan dan ada yang tidak menghasilkan noda
transparan sama sekali. Yang pertama yaitu minyak menghasilkan noda yang sangat
transparan pada kertas buram setelah dioleskan pada kertas buram lalu
dikeringkan. Yang kedua yaitu bengkoang tidak menghasilkan noda transparan sama
sekali meskipun bekas olesan bengkoang pada kertas buram telah kering. Yang
ketiga yaitu tempe menghasilkan noda transparan dalam tingkat rendah. Yang
keempat yaitu nasi tidak menghasilkan noda transparan. Yang kelima yaitu bayam
menghasilkan noda transparan dalam tingkat rendah. Yang keenam yaitu pisang menghasilkan
noda transparan dalam tingkat rendah. Yang ketujuh yaitu tahu tidak
menghasilkan noda transparan. Yang kedelapan yaitu tepung beras tidak
menghasilkan noda transparan. Yang kesembilan yaitu pepaya tidak menghasilkan
noda transparan. Dan yang kesepuluh yaitu putih telur menghasilkan noda
transparan dalam tingkat yang sangat rendah.
Kemudian
setelah mengamati ada tidaknya noda transparan yang dihasilkan oleh objek
pengamatan, dapat dianalisa pula perbedaan tingkat transparansi yang terjadi
pada masing-masing objek pengamatan yaitu beberapa sari makanan. Pada beberapa
makanan menghasilkan noda transparan dengan tingkat yang sama yaitu tempe,
bayam, dan pisang menghasilkan noda transparan dalam tingkat rendah. Sedangkan
minyak goreng menghasilkan noda yang sangat transparan dan putih telur
menghasilkan noda transparan dengan tingkat transparansi yang sangat rendah
sekali. Namun ada pula yang tidak menghasilkan noda transparan sama sekali
yaitu bengkoang, nasi, tahu, tepung beras, dan pepaya. Ada atau tidaknya noda
transparan yang muncul setelah kertas buram dioleskan makanan kemudian
dikeringkan merupakan indikator ada tidaknya lemak yang dikandung dalam makanan
tersebut. Apabila ada noda transparan setelah kertas buram kering artinya
makanan tersebut mengandung lemak, namun apabila tidak ada noda transparan yang
timbul setelah kertas buram kering, artinya makanan tersebut tidak mengandung
lemak. Sedangkan perbedaan tingkat transparansi yang dihasilkan makanan
tersebut merupakan indikator tingkat kadar lemak yang terkandung dalam makanan
tersebut. Apabila suatu makanan menghasilkan noda yang sangat transparan
artinya makanan tersebut mengandung sangat banyak lemak. Apabila suatu makanan
menghasilkan noda transparan dengan tingkat transparansi sedang, artinya
makanan tersebut mengandung banyak lemak. Apabila suatu makanan menghasilkan
noda transparan dengan tingkat transparansi rendah, artinya makanan tersebut
mengandung sedikit lemak. Dan apabila makanan tersebut menghasilkan noda dengan
tingkat transparansi yang sangat rendah, artinya makanan tersebut mengandung
sangat sedikit lemak.
Berdasarkan
data hasil pengamatan dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa minyak goreng
mengandung sangat banyak lemak karena menghasilkan noda yang sangat transparan. Tempe, bayam,
dan pisang mengandung sedikit lemak karena menghasilkan noda dengan tingkat
transparansi yang rendah. Sedangkan putih telur
mengandung sangat sedikit lemak karena menghasilkan noda dengan tingkat
transparansi yang sangat rendah. Namun adapula beberapa makanan yang terbukti
tidak mengandung lemak yaitu bengkoang, nasi, tahu, tepung beras dan pepaya.
Hal tersebut dapat diketahui karena makanan tersebut tidak menghasilkan noda
transparan saat dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan hingga kering.
Dalam
kehidupan sehari-hari dapat kita temukan pula beberapa makanan lain yang
mengandung lemak. Diantaranya yaitudaging, kulitayam, keju, gorengan, roti.
VITAMIN C
Dari
percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa volume yang dibutuhkan
untuk menghilangkan warna biru dalam larutan amilum iodida dibutuhkan
berbeda-beda oleh masing-masing sari buah. Yang pertama yaitu dibutuhkan 10
tetes vitamin C untuk menghilangkan warna biru pada amilum iodida, setelah
ditetesi sebanyak 10 tetes warna amilum iodida ditambah dengan vitamin C
berubah menjadi warna putih. Yang kedua yaitu dibutuhkan lebih dari 20 tetes
sari bengkoang untuk menghilangkan warna biru pada amilum iodida, dan warna
akhir campuran tersebut tetap putih. Yang ketiga yaitu dibutuhkan 17 tetes sari
semangka untuk menghilangkan warna biru pada amilum iodida, dan warna akhir
campuran tersebut adalah merah muda. Yang keempat yaitu dibutuhkan 20 tetes sari tomat untuk menghilangkan
warna biru pada amilum iodida, dan warna akhir campuran tersebut menjadi merah
muda. Yang kelima yaitu dibutuhkan 13 tetes sari jeruk untuk menghilangkan
warna biru pada amilum iodida, dan warna akhir campuran tersebut adalah oranye.
Yang keenam yaitu dibutuhkan 11 tetes sari belimbing untuk menghilangkan warna
biru pada amilum iodida, dan warna akhir campuran tersebut adalah putih
kekuningan. Yang ketujuh yaitu dibutuhkan 12 tetes sari pepaya untuk
menghilangkan warna biru pada amilum iodida, dan warna akhir campuran tersebut
adalah putih kekuningan. Yang kedelapan yaitu dibutuhkan lebih dari 20 tetes
sari pisang untuk menghilangkan warna biru pada amilum iodida, dan warna akhir
campuran adalah putih kekuningan.
Kemudian
setelah mengetahui volume yang dibutuhkan tiap-tiap buah untuk menghilangkan
warna biru pada amilum iodida, kita dapat menghitung kandungan yang terdapat
pada masing-masing buah tersebut dengan rumus yang telah diajarkan. Karena
volume yang dibutuhkan tiap-tiap buah untuk menghilangkan warna biru pada
amilum iodida berbeda-beda maka vitamin C yang terkandung pada masing-masing
buah tentunya akan berbeda pula. Berikut merupakan penghitungan kandungan
vitamin C pada larutan vitamin C dan pada tiap buah :
Berdasarkan data
hasil pengamatan dan analisa data diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap 1ml
larutan vitamin C mengandung 0.5 mg vitamin C, setiap 1 ml sari semangka
mengandung 0.588 mg vitamin C, setiap 1 ml sari tomat mengandung 0.5 mg vitamin
C, setiap 1 ml sari jeruk mengandung 0.769 mg vitamin C, setiap 1 ml sari
belimbing mengandung 0.9 mg vitamin C, setiap 1 ml sari pepaya mengandung 0.833
mg vitamin C. Dan adapula yang tidak mengandung vitamin C yaitu bengkoang dan
pisang. Hal tersebut dikarenakan dibutuhkan lebih dari 1ml(20 tetes) sari
bengkoang dan pisang untuk menghilangkan warna biru pada amilum iodida. Dari
data diatas dapat disimpulkan pula bahwa semakin sedikit volume yang dibutuhkan
oleh suatu sari buah untuk menghilangkan warna biru pada amilum iodida maka
semakin besar vitamin C yang terkandung dalam buah tersebut, dan begitu pula
sebaliknya.
Dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita temukan pula beberapa buah lain yang mengandung vitamin
C. Diantaranya yaituapel, blewah,
nanas, lemon, strawberry dan lain sebagainya.
VII.
DISKUSI
1. Berdasarkan
data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung karbohidrat/amilum?
Jawab :
Berdasarkan
data percobaan, jenis bahan makanan yang mengandung karbohidrat/amilum adalah
amilum murni, nasi, tempe, bayam, pisang, bengkuang, nasi yang sudah dikunyah,
dan tepung.
2. Berdasarkan
data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung protein?
Jawab :
Berdasarkan
data percobaan, jenis bahan makanan yang mengandung protein adalah nasi, tempe,
putih telur, minyak goreng, bengkuang, gula murni, pisang, tahu, pepaya,
tepung, dan nasi yang sudah dikunyah.
3. Berdasarkan
data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung lemak?
Jawab :
Berdasarkan
data percobaan, jenis bahan makanan yang mengandung lemak adalah minyak goreng,
tempe, bayam, pisang, dan putih telur.
4. Berdasarkan
data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung glukosa?
Jawab :
Berdasarkan
data percobaan, jenis bahan makanan yang mengandung glukosa adalah tepung
beras, pepaya, gula murni, putih telur, tahu, nasi dikunyah, nasi, tempe,
pisang, dan bengkuang.
5. Pada uji
kandungan glukosa, adakah perbedaan hasil reaksi yang menggunakan nasi dengan
nasi yang sudah dikunyah? Berikan alasan jawaban Anda!
Jawab :
Pada
nasi yang sudah dikunyah memiliki warna hasil reaksi orange kecoklatan,
sedangkan nasi yang tidak dikunyah terlebih dahulu hanya berwarna coklat. Hal
ini berarti nasi yang sudah dikunyah memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi
daripada nasi yang tidak dikunyah terlebih dahulu. Nasi yang sudah dikunyah
memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi karena di dalam mulut terdapat enzim
ptialin yang mengubah amilum menjadi karbohidrat yang lebih sederhana yaitu
maltosa yang rasanya agak manis.
6. Selain
karbohidrat, protein, dan lemak, adakah jenis zat makanan lainnya? Sebutkan
jenisnya dan sumber bahan makanannya!
Jawab :
Ada. Jenis zat
makanan lainnya tersebut yaitu vitamin, mineral, dan air.
·
Vitamin
Terdapat
berbagai jenis vitamin dengan sumber bahan makanan yang berbeda-beda, antara
lain :
a) Vitamin
A : Minyak ikan, telur, susu, dan buah-buahahan berwarna merah atau kuning,
seperti wortel dan tomat.
b)
Vitamin B : Daging,
susu, ikan, telur, hati, sayuran, dan kacang-kacangan.
c) Vitamin
C : Jeruk, tomat, papaya, semangka, dan sayuran
hijau.
d) Vitamin
D : Minyak ikan, susu, telur, dan mentega.
e) Vitamin E : Kuning telur, susu, tauge, dan
sayuran hijau.
f) Vitamin
K : Kuning telur, daging, susu, dan sayuran hijau.
·
Mineral
Secara
umum mineral dikelompokkan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen. Berikut
ini beberapa sumber bahan makanan yang mengandung mineral :
a. Makroelemen
a) Natrium
(Na) : Garam dapur, telur, susu, ikan dan daging.
b) Kalsium
(Ca) : Susu, keju, ikan, brokoli, biji-bijian, dan polong-polongan.
c) Kalium
(K) : Buah-buahan, sayuran, daging dan serealia.
d) Fosfor
(P) : Susu, daging, ikan, kuning telur, kacang polong-polongan, dan serealia.
e) Magnesium
(Mg) : Padi, serealia, susu, polong-polongan, dan daging.
f) Klor
(Cl) : Garam dapur, susu, telur, dan daging.
g) Belerang
(S) : Susu, telur, daging, keju, polong-polongan, sayur, dan buah.
b. Mikroelemen
a) Zat besi
(Fe) : Susu, daging, hati, kuning telur, padi, buah dan sayur.
b) Yodium
(I) : Garam dapur dan ikan.
c) Seng
(Zn) : Ikan, susu, telur, hati, daging dan gandum.
d) Flour
(F) : Ikan, susu, kuning telur, dan otak.
e) Tembaga
(Cu) : Biji-bijian, polong-polongan, hati, padi dan ginjal.
·
Air
Sumber
bahan makanan yang mengandung air yaitu air putih atau air mineral.
7. Jelaskan
manfaatnya bagi tubuh dari masing-masing jenis zat makanan tersebut!
Jawab :
a. Karbohidrat,
manfaatnya antara lain :
a) Sebagai
sumber energi,
b) Proses
metabolisme tubuh,
c) Menjaga
keseimbangan asam dan basa,
d) Pembentukan struktur sel, jaringan dan organ.
b. Protein,
manfaatnya antara lain :
a) Membantu
pertumbuhan,
b) Perbaikan
dan pembetukan sel baru mengganti sel yang rusak,
c) Berperan
dalam sintesis hormon, enzim, antibodi, dan kromosom,
d) Keseimbangan
cairan tubuh, asam dan basa,
e) Menetralkan racun didalam tubuh, dan
f) Sebagai
sumber energi.
c. Lemak,
manfaatnya antara lain :
a) Sebagai
pelarut vitamin A, D, E, dan K,
b) Sebagai
sumber energi,
c) Melindungi
atau bantalan tubuh dari gangguan fisik,
d) Penyedap
makanan, dan
e) Penahan
rasa lapar.
d. Vitamin,
berperan sebagai zat pengatur yang menjaga keseimbangan tubuh, pertumbuhan, dan
kesehatan.
e. Mineral,
manfaatnya antara lain :
a) Pembentukan
hormon,
b) Komponen
penyusun enzim,
c) Pembentukan
dan menambah kekuatan pada tulang dan gigi,
d) Penting
untuk aktivitas otot dan saraf,
e) Penyeimbang
asam dan basa dalam tubuh,
f) Membangun
sel,
g) Melaksanakan
reaksi kimia sel,
h) Mengirim
implus saraf,
i) Membantu
proses mengangkut oksigen.
f. Air,
manfaatnya antara lain :
a) Sebagai
pelarut berbagai zat,
b) Sebagai
pengangkut zat lain,
c) Menjaga
stabilitas suhu tubuh.
8. Mengapa
kita sebaiknya mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan?
Jawab :
Karena
tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu,
setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan, kecuali bayi umur 0-4
bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Makan makanan yang
beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beranekaragam
yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantitasnya, yaitu makanan yang mengandung zat tenaga,
pembangun dan zat pengatur. Kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu
jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain.
Jadi mengkonsumsi makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Atau dengan kata
lain makin beragam pola hidangan makanan, makin mudah pula terpenuhinya
kebutuhan akan berbagai zat gizi.
Selain
manfaat diatas, mengkonsumsi makanan yang bernekaragam juga memiliki beberapa
manfaat lainnya, yaitu:
·
Menghindari kebosanan, karena jika kita
mengonsumsi suatu jenis makanan terlalu sering kita akan merasa bosan.
·
Dapat menanamkan kebiasaan menyukai
berbagai macam jenis makanan sejak dini, karena kebiasaan mengkonsumsi makanan
yang ditanamkan sejak dini akan diteruskan hingga dewasa. Kebiasaan makan yang
baik akan mengurangi resiko terjadinya masalah gizi.
9. Cobalah
Anda menyusun menu makan siang yang seimbang untuk remaja laki-laki dan
perempuan yang berusia 15-17 tahun!
Jawab :
Ada
berbagai menu makan siang yang seimbang, yang dapat memenuhi kebutuhan gizi
seorang remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Dibawah ini beberapa
contohnya, yaitu :
a.
Menu I :
Nasi, Pepes Ikan, Tempe Goreng, Sayur Asem, Pepaya, Teh Manis.
b. Menu II :
Nasi, Empal Pedas, Tahu Bacem, Sayur Daun Singkong, Nanas, Teh Manis.
c.
Menu III :
Nasi, Sop Kacang Merah + Wortel + Bayam, Ayam, Rica-rica, Tempe.
f.
Menu VI :
Nasi, Lele Goreng, Tahu Goreng, Sayur Lodeh, Kerupuk, Jeruk, Es Dawet.
g. Menu VII :
Nasi, Lele Goreng, Oseng Tempe Lombok Ijo, Lalapan Timun, Es Dawet.
j. Menu X :
Nasi, Bandeng Goreng, Pepes Tempe, Sayur Bayam, Sambal, Kerupuk, Pepaya, Teh
Manis
VIII.
KESIMPULAN
1.
Kandungan amilum
terdapat pada amilum murni, nasi, tempe, bayam, pisang, bengkuang, nasi
dikunyah, dan tepung.
2.
Kandungan protein
terdapat pada nasi, tempe, putih telur, minyak goreng, bengkuang, gula murni,
pisang, tahu, pepaya, tepung, dan nasi dikunyah.
3.
Kandungan lemak
terdapat pada minyak goreng, tempe, bayam, pisang, dan putih telur.
4.
Kandungan glukosa
terdapat pada tepung beras, pepaya, gula murni, putih telur, tahu, nasi
dikunyah, nasi, tempe, pisang, dan bengkuang.
5.
Kandungan vitamin C
terdapat pada semangka, tomat, pisang, belimbing, pepaya, dan jeruk.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Tim Bimata. 2014. Paket Biologi 2.Yogyakarta.
https://www.google.com/biologi
( laporan uji makanan )/Laporan Praktikum Uji Kandungan Bahan
Makanan ~
Agifebrian's Blog.htm
Tim
redaksi lks. 2014. Buku ajar araminta sains Biologi peminatan matematika dan ilmu alam
untuk sma/ma
k
Sekian
posting di hari ini... Silahkan kalau ingin tahu kandungan pada makanan
anda bisa di cek sendiri... Semoga bermanfaat... Assalamu'alaikum...